Thursday, January 1, 2015

TASK 3 - TYPES OF TRANSLATION


Task 3 (TYPES OF TRANSLATION)

                                               Catford (1978: 21)

Based on the extent, the types of translation are:
            1) Full translation, it is a type of translation
            in which the entire SL text is reproduced by the TL text materials.
            2)  Partial translation, there are only some parts of the SL text to be translated into  the TL text.
Catford (1978:21)
Berdasarkan banyaknya, jenis-jenis terjemahan ada :
1.      Terjemahan penuh, ini adalah sebuah jenis terjemahan dimana keseluruhan teks sumber bahasa di reproduksi  oleh  teks materi bahasa terjemahan
2.      Terjemahan sebagian,  hanya ada beberapa bagian dari teks sumber bahasa di terjemahkan ke dalam bahasa tujuan.

   In terms of level, the types of translation are:
            1)         Total translation, the TL material replaces all levels of the SL text.
            2)         Restricted translation, it is the replacement of SL textual material with equivalent TL material at only one level; whether at the phonological level, graphological level, or at the level of         grammar and lexis.
Dalam hal tingkat, jenis-jenis terjemahan ada :
1)         Terjemahan total, materi teks bahasa terjemahan menggantikan semua jenis teks bahasa sumber
2)    Terjemahan terbatas, ini adalah penggantian teks materi bahasa  sumber yang sama dengan materi teks bahasa hanya pada satu tingkat, apakah pada tingkat fonologi, grafologi, atau pada tingkat grammar dan kosa kata.

  In terms of rank, translation is divided into:
            1)         Rank-bound translation, it means that the selection of TL text equivalent is   limited at only one rank, such as word-     for-word equivalence, morpheme-for-morpheme equivalence, etc.
            2)  Unbounded translation, it can move  freely up and down the rank-scale.
Dalam hal tingkat, terjemahan dibagi menjadi
1)     Terjemahan terikat, terjemahan ini berarti bahwa pemilihan teks bahasa terjemahan yang sama terbatas hanya pada satu tingkat, seperti kesamaan kata demi kata, morfem demi morfem dll.
2)      Terjemahan tak terikat, terjemahan ini dapat bergerak bebas naik dan turun skala tingkat.

                                                       Brislin in Choliludin (2007: 26-30)
   
Based on the purposes of translation:
      1)         Pragmatic translation: it refers to the translation of a message with an          interest in accuracy of the information that was meant to be conveyed in the SL form and it is not conveyed with  other aspects of the original language version. Example: the translation of the           information about repairing a machine.
  Brislin dalam Choliludin (2007: 26-30)
            Berdasarkan tujuan-tujuan terjemahan :
1.      Terjemahan pragmatis: terjemahan ini mengacu sebuah pesan dengan kepentingan keakuratan informasi yang dimaksudkan untuk disampaikan ke dalam bentuk bahasa sumber dan ini bukan disampaikan dengan aspek-aspek lain dari versi bahasa asli. Contoh terjemahan informasi tentang memperbaiki sebuah mesin.
2) Aesthetic-poetic translation: it refers to translation in which the translator takes into account the affect, emotion, and feeling of an original version, the aesthetic form used by the original author, as well as any information in the message. Example: the translation of sonnet, rhyme, heroic couplet, dramatic dialogue, and novel.
2.  T erjemahan estetis-puitis: terjemahan ini mengacu pada penerjemahan dimana penerjemah mempertimbangkan perasaan, emosi, dan suasana versi aslinya. Bentuk estetis digunakan oleh penulis asli, serta semua informasi dalam pesan. Contoh terjemahan sonata, sajak, bait kepahlawanan , dialog dramatis, dan novel.

3)   Ethnographic translation: its purpose is to explicate the cultural context of the SL and TL versions. Translators have to be sensitive to the way words are used and must know how the word fits into cultures. Example: the use of the word ‘yes’ versus ‘yeah’ in America.
 Terjemahan etnografi,bertujuan untuk menjelaskan konteks budaya bahasa asli dan versi bahasa terjemahan. Penerjemah harus peka pada cara kata-kata yang digunakan dan harus mengetahui bagaimana kata yang cocok dengan budaya. Contoh: penggunaan kata ‘ya’ terhadap ‘ya’ di Amerika.

4)   Linguistic translation: is concerned with equivalent meanings of the constituent morphemes of the SL and grammatical form. Example: language in a computer program and translation machine.
Terjemahan linguistic: terkait dengan makna yang setara atas konstituen morfem bahasa sumber dan bentuk gramatikal. Contoh: bahasa dalam program computer dan mesin penerjemahan.

  Jacobson in Leonardi (2000)
          1) Intralingual translation (monolingual translation), 2) interlingual translation (bilingual or multilingual translation), and 3) intersemiotic translation (verbal sign into non-verbal sign).
          Intralingual translation refers to a translation in which verbal signs are interpreted by means of other signs of the same language. It happens within the same language (monolingual)
Jacobson dalam Leonardi (2000)
1)      Terjemahan intralingual (terjemahan monolingual), 2) terjemahan interlingual (bilingual atau terjemahan multilingual), 3) terjemahan intersemiotik (tanda verbal menjadi tanda non-verbal)
Terjemahan intralingual, mengacu pada terjemahan yang tanda-tanda verbal ditafsirkan dengan cara tanda-tanda lain dari bahasa yang sama. Hal ini terjadi pada bahasa yang sama (satu bahasa)
          Interlingual translation is the one which refers to different languages whether it is bilingual or multilingual.
          Intersemiotic translation refers to an interpretation of verbal signs by means of other signs of non-verbal sign systems.
Terjemahan interlingual; adalah terjemahan yang mengacu pada perbedaan bahasa apakah itu bahasa bilingual atau multilingual
                     Terjemahan intersemiotik mengacu pada sebuah interpretasi tanda-tanda verbal melalui            
                           tanda-tanda lain dari sistem-sistem tanda non-verbal

No comments:

Post a Comment